Publisitas merupakan istilah yang popular bukan saja
dalam dunia PR tapi dalam dunia sehari-sehari. dalam pandangan Judith Rich (dalam Lesly,
1992:257), tak ada batasan untuk ruang kreatif kegiatan publisitas itu, selain batasan-batasan
etika. Namun kreatifitas yang menghasilkan karya yang begitu kreatif dan
menyenangkan namun tak memberikan apa-apa bagi apa yang dipublikasikan.
Artinya, kreatifitas disini adalah kreatifitas untuk mewujudkan atau
mencapai tujuan organisasi. Publisitas adalah penempatan berupa artikel, tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai
berita baik karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional,
kemanusiaan, dan humor) secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian
terhadap suatu tempat, orang, orang, atau suatu institusi yang biasanya
dilakukan melalui penerbitan umum.
Publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita
mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain
, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya diberitakan
media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah.
Kata publisitas berasal dari kata inggris, publicity yang memiliki pengertian
sebagai berikut: publicity. is information From an outside source that is
used by the media because the information has news value. It is an uncontrolled
method of placing massages in the media because the source does not pay the
media placement. (Publisitas adalah informasi yang berasal dari
sumber luar yang digunakan oleh media massa karena informasi itu
memiliki nilai berita. Publisitas merupakan sebuah metode yang tidak dapat
terkontrol, dalam penempatan pesan di media massa karena sumber tidak
membayar media untuk memuat berita bersangkutan).
Dengan demikian publisitas adalah informasi yang bukan berasal
dari media massa atau bukan pencarian wartawan media massa itu
sendiri namun media massa mengunakan informasi itu karena memiliki
nilai berita. Media massa kerap melaporkan berita publisitas karena
merupakan cara yang mudah dan ekonomis untuk mendapatkan berita dibanding harus
mencari sendiri yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya.
Lawrence & Dennis L.
Wilcox (pakar humas dari
San Jose State University) juga menyatakan publisitas sebagai informasi yang
tidak perlu membayar ruang-ruang pemberitaannya/penyiarannya namun disaat yang sama tidak dapat dikontrol oleh
individu/perusahaan yang memberikan informasi, sebagai akibatnya informasi dapat
mengakibatkan terbentuknya citra dan
mempengaruhi orang banyak dan dapat berakibat aksi-dimana aksi ini dapat
menguntungkan atau merugikan saat informasi dipublikasikan.
Menurut Lesly (1992:6),
Publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk
mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi
dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan
publisitas itu sekedar pemberian saran yang mengarahkan para wartawan untuk
memasukkan nama perusahaan atau produk kedalam berita di koran, majalah, acara
TV dengan memberikan ide berita, orang yang diwawancarai, informasi latar dan
bahan-bahan lain. David F. Rahmacitti (1990;5). Publisitas adalah berita yang ditulis
oleh media massa yang mencakup pemberitahuan tentang suatu produk,
layanan-layanan, acara-acara, posisi, pekerja, kontribusi, sejarah, atau tujuan
dari suatu bisnis, agensi atau kelompok.
Newsom, Truk, Kruckeberg (2004;215). Publisitas
adalah berta-berita tentang seseorang, produk atau pelayanan yang muncul pada
suatu ruang atau waktu yang media sediakan dalam bentuk berita, feature, atau
kontek editorial atau program dalam dunia broadcast.
Menurut Swastha (1999),
publisitas adalah “Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi
yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa
pengawas dari sponsor”. Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat
promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan.
Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan
cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga,
yaitu selah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti
advertensi, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. Mengenai
definisi publisitas, philip Kotler mengutipnya dari definisi yang
diberikan oleh American Marketing Assosiation sebagai berikut : “publicity: non personal
stimulation for a product, service or business unit by commercially significant
news about it in a medium or obtaining favourable presentation radio,
television or stage that is not paid the sponsor”. Publisitas adalah
merupakan dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan
suatu produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan memuat berita-berita yang
sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara
tepat melalui televisi, radio, atau bioskop-bioskop dan kesemuanya ini tidak
dibayar oleh sponsor.
Menurut Converse, Huegy dan Mitchell, Publisitas didefenisikan sebagai bentuk berita yang
bersifat komersil tentang produk, lembaga jasa atau orang yang dipublikasikan
dalam surat kabar atau media massa yang tidak dibayar oleh
sponsor.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang
disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam
pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai
potensi untuk mendorong penjualan.
Dari definisi di atas,
bahwa media massa mau menerima sumbangan
berita atau informasi serta artikel dan tulisan dari pihak luar, sepanjang
tulisan tersebut memiliki nilai berita yang cukup tinggi untuk dapat dimuat.
Dalam definisi tersebut tidak disebutkan akan adanya kewajiban untuk membayar
atau membeli semacam ruang dan waktu tertentu seperti dalam iklan. Artinya,
jika suatu organisasi/perusahaan, perorangan, bisa mengemas sebuah cerita atau
artikel tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasinya menjadi sebuah
tulisan yang bernilai berita cukup tinggi maka media massa tidak akan
ragu-ragu untuk memuatnya, tanpa dipungut biaya apapun.
Hal inilah yang menyebabkan Publisitas
dikategorikan sebagai metode komunikasi massa yang tidak terkontrol, karena diliput tidaknya
sebuah berita oleh media massa benar-benar tergantung dari layak muat
tidaknya sebuah berita. Walaupun dibandingkan dengan iklan tampak bahwa
publisitas kurang pasti sifatnya, namun dari aspek kredibilitas pesan
publisitas biasanya dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini
disebabkan adanya persepsi di masyarakat, bahwa iklan dianggap sebagai sebuah
pesan yang persuasif serta penuh dengan bujuk rayu mengajak khalayak untuk
membeli sebuah produk. Lain halnya jika sebuah cerita atau informasi
muncul di media massa sebagai berita.
Berita dipersepsi sebagai suatu kejadian yang faktual, yang benar
terjadi, dan karenanya dianggap lebih jujur dan dapat dipercaya.
High Veracity, yaitu
publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu yang benar sebab pemberitaannya
tidak memihak atau dianggap netral, dalam majalah dan surat kabar maupun TV.
a. Off-guard,
yaitu bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh
setiap orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca.
Dalam hal ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun
seolah-olah konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos
dari penjaganya.
b. Dramatization, yaitu bahwa publisitas dapat
menggambarkan keadaan produk perusahaan itu dengan jelas, misalnya dalam film,
slide serta dapat didramatisir dalam bentuk cerita yang sedemikian rupa hingga
produk dapat digambarkan dengan jelas.
Publisitas mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang
yang tidak mau membaca,
sebuah iklan.
sebuah iklan.
b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman
depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c. Lebih dapat dipercaya, apabila
sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan
secara bebas tanpa dipungut biaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa publisitas menawarkan
beberapa keuntungan antara lain tidak ada pengeluaran biaya untuk berita yang
disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya
bukan berarti 100% publisitas perusahaan tidak mengeluarkan biaya.
Terlebih lagi, publisitas juga unggul dari aspek ekonomi. Iklan
dipungut biaya, sedangkan liputan media publisitas bebas biaya sehingga melalui
publisitas organisasi , seseorang jelas lebih diuntungkan. Publisitas dianggap
lebih kredibel daripada iklan dan karenanya disebut sebagai kegiatan komunikasi
yang tidak bisa dikontrol, karena tergantung dari besar kecilnya nilai berita
yang ada di sebuah kegiatan publikasi. Kegiatan publisitas di media massa tidak
dikenakan biaya apapun.
Publisitas merupakan istilah yang popular bukan saja
dalam dunia PR tapi dalam dunia sehari-sehari. dalam pandangan Judith Rich (dalam Lesly,
1992:257), tak ada batasan untuk ruang kreatif kegiatan publisitas itu, selain batasan-batasan
etika. Namun kreatifitas yang menghasilkan karya yang begitu kreatif dan
menyenangkan namun tak memberikan apa-apa bagi apa yang dipublikasikan.
Artinya, kreatifitas disini adalah kreatifitas untuk mewujudkan atau
mencapai tujuan organisasi. Publisitas adalah penempatan berupa artikel, tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai
berita baik karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional,
kemanusiaan, dan humor) secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian
terhadap suatu tempat, orang, orang, atau suatu institusi yang biasanya
dilakukan melalui penerbitan umum.
Publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita
mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain
, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya diberitakan
media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah.
Kata publisitas berasal dari kata inggris, publicity yang memiliki pengertian
sebagai berikut: publicity. is information From an outside source that is
used by the media because the information has news value. It is an uncontrolled
method of placing massages in the media because the source does not pay the
media placement. (Publisitas adalah informasi yang berasal dari
sumber luar yang digunakan oleh media massa karena informasi itu
memiliki nilai berita. Publisitas merupakan sebuah metode yang tidak dapat
terkontrol, dalam penempatan pesan di media massa karena sumber tidak
membayar media untuk memuat berita bersangkutan).
Dengan demikian publisitas adalah informasi yang bukan berasal
dari media massa atau bukan pencarian wartawan media massa itu
sendiri namun media massa mengunakan informasi itu karena memiliki
nilai berita. Media massa kerap melaporkan berita publisitas karena
merupakan cara yang mudah dan ekonomis untuk mendapatkan berita dibanding harus
mencari sendiri yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya.
Lawrence & Dennis L.
Wilcox (pakar humas dari
San Jose State University) juga menyatakan publisitas sebagai informasi yang
tidak perlu membayar ruang-ruang pemberitaannya/penyiarannya namun disaat yang sama tidak dapat dikontrol oleh
individu/perusahaan yang memberikan informasi, sebagai akibatnya informasi dapat
mengakibatkan terbentuknya citra dan
mempengaruhi orang banyak dan dapat berakibat aksi-dimana aksi ini dapat
menguntungkan atau merugikan saat informasi dipublikasikan.
Menurut Lesly (1992:6),
Publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk
mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu dari organisasi
dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Ada juga yang menyebutkan
publisitas itu sekedar pemberian saran yang mengarahkan para wartawan untuk
memasukkan nama perusahaan atau produk kedalam berita di koran, majalah, acara
TV dengan memberikan ide berita, orang yang diwawancarai, informasi latar dan
bahan-bahan lain. David F. Rahmacitti (1990;5). Publisitas adalah berita yang ditulis
oleh media massa yang mencakup pemberitahuan tentang suatu produk,
layanan-layanan, acara-acara, posisi, pekerja, kontribusi, sejarah, atau tujuan
dari suatu bisnis, agensi atau kelompok.
Newsom, Truk, Kruckeberg (2004;215). Publisitas
adalah berta-berita tentang seseorang, produk atau pelayanan yang muncul pada
suatu ruang atau waktu yang media sediakan dalam bentuk berita, feature, atau
kontek editorial atau program dalam dunia broadcast.
Menurut Swastha (1999),
publisitas adalah “Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi
yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa
pengawas dari sponsor”. Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat
promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan.
Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan
cukup menarik atau patut dijadikan berita.
Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga,
yaitu selah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti
advertensi, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. Mengenai
definisi publisitas, philip Kotler mengutipnya dari definisi yang
diberikan oleh American Marketing Assosiation sebagai berikut : “publicity: non personal
stimulation for a product, service or business unit by commercially significant
news about it in a medium or obtaining favourable presentation radio,
television or stage that is not paid the sponsor”. Publisitas adalah
merupakan dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan
suatu produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan memuat berita-berita yang
sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara
tepat melalui televisi, radio, atau bioskop-bioskop dan kesemuanya ini tidak
dibayar oleh sponsor.
Menurut Converse, Huegy dan Mitchell, Publisitas didefenisikan sebagai bentuk berita yang
bersifat komersil tentang produk, lembaga jasa atau orang yang dipublikasikan
dalam surat kabar atau media massa yang tidak dibayar oleh
sponsor.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang
disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam
pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai
potensi untuk mendorong penjualan.
Dari definisi di atas,
bahwa media massa mau menerima sumbangan
berita atau informasi serta artikel dan tulisan dari pihak luar, sepanjang
tulisan tersebut memiliki nilai berita yang cukup tinggi untuk dapat dimuat.
Dalam definisi tersebut tidak disebutkan akan adanya kewajiban untuk membayar
atau membeli semacam ruang dan waktu tertentu seperti dalam iklan. Artinya,
jika suatu organisasi/perusahaan, perorangan, bisa mengemas sebuah cerita atau
artikel tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasinya menjadi sebuah
tulisan yang bernilai berita cukup tinggi maka media massa tidak akan
ragu-ragu untuk memuatnya, tanpa dipungut biaya apapun.
Hal inilah yang menyebabkan Publisitas
dikategorikan sebagai metode komunikasi massa yang tidak terkontrol, karena diliput tidaknya
sebuah berita oleh media massa benar-benar tergantung dari layak muat
tidaknya sebuah berita. Walaupun dibandingkan dengan iklan tampak bahwa
publisitas kurang pasti sifatnya, namun dari aspek kredibilitas pesan
publisitas biasanya dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini
disebabkan adanya persepsi di masyarakat, bahwa iklan dianggap sebagai sebuah
pesan yang persuasif serta penuh dengan bujuk rayu mengajak khalayak untuk
membeli sebuah produk. Lain halnya jika sebuah cerita atau informasi
muncul di media massa sebagai berita.
Berita dipersepsi sebagai suatu kejadian yang faktual, yang benar
terjadi, dan karenanya dianggap lebih jujur dan dapat dipercaya.
High Veracity, yaitu
publisitas dianggap oleh pembacanya sebagai sesuatu yang benar sebab pemberitaannya
tidak memihak atau dianggap netral, dalam majalah dan surat kabar maupun TV.
a. Off-guard,
yaitu bahwa publisitas merupakan berita dalam surat kabar yang dibaca oleh
setiap orang, sehingga mau tidak mau berita tentang perusahaan juga terbaca.
Dalam hal ini berarti bahwa publisitas dapat sampai ke konsumen meskipun
seolah-olah konsumen mempunyai penjaga, jika dianggap publisitas tersebut lolos
dari penjaganya.
b. Dramatization, yaitu bahwa publisitas dapat
menggambarkan keadaan produk perusahaan itu dengan jelas, misalnya dalam film,
slide serta dapat didramatisir dalam bentuk cerita yang sedemikian rupa hingga
produk dapat digambarkan dengan jelas.
Publisitas mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang
yang tidak mau membaca,
sebuah iklan.
sebuah iklan.
b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman
depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c. Lebih dapat dipercaya, apabila
sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan
secara bebas tanpa dipungut biaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa publisitas menawarkan
beberapa keuntungan antara lain tidak ada pengeluaran biaya untuk berita yang
disiarkan, walaupun dikatakan tidak ada pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya
bukan berarti 100% publisitas perusahaan tidak mengeluarkan biaya.
Terlebih lagi, publisitas juga unggul dari aspek ekonomi. Iklan
dipungut biaya, sedangkan liputan media publisitas bebas biaya sehingga melalui
publisitas organisasi , seseorang jelas lebih diuntungkan. Publisitas dianggap
lebih kredibel daripada iklan dan karenanya disebut sebagai kegiatan komunikasi
yang tidak bisa dikontrol, karena tergantung dari besar kecilnya nilai berita
yang ada di sebuah kegiatan publikasi. Kegiatan publisitas di media massa tidak
dikenakan biaya apapun.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang santun