Thursday, April 11, 2013

Proses pendewasaan diri pada manusia tidak terlepas pada pergaulan yang meliputi akan aspek komunikasi dan aspek yuridis namun pencarian jati diri berupa kedewasaan ini juga tidak terlepas pada kesabaran dalam menghadapi situasi dari sebuah kondisi yang mengharuskan untuk dapat segera berfikir sekaligus bertindak dalam menyelesaikan masalh yang dapat muncul atau datang tiba-tiba, hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa hidup manusia itu di kelilingi dengan polemik bermacam-macam masalah,
namun menariknya bahwa manusia itu sendirilah pangkal dari kedewasaan sesungguhnya.
Sebagai contoh ada seorang karyawan yang mencoba berkoordinasi atau pun kata lain yang lebih familiar lagi bahasa yang digunakan ialah bertransaksi untuk tukar menukar jadwal mengawasi suatu kegiatan, hal ini dilakukan agar karyawan yang belum bisa melaksanakan tugas tersebut bisa mengganti hari dengan cara tukar menukar jadwal antar karyawan, hal semacam ini sah-sah saja namun sebelumnya harus ada kesepakatan antar kedua belah pihak. tapi apa yang terjadi apabila kesepakatan itu dilanggar ??.
Apakah ini adalah sebuah masalah ?
Apakah wajar sebuah kesepakatan yang dilandasi akan azaz kepercayaan di hancurkan seketika ??

Hal semacam inilah yang akan menimbulkan masalah dan disini pula lah kedewasaan itu di perlihatkan, terkadang kejujuran dan kepercayaan yang di berikan tidak sebanding dengan hasil kesepakatan yang telah di lakukan antar dua orang atau lebih, jika kita fahami sekali lagi akan permasalahan di atas akan terdapat sebuah celah yang akan menghancurkan reputasi dari salah satu yang membuat kesepakatan bahkan tidak menutup kemungkinan orang-orang yang telah membuat kesepakatan itu sendiri. jika tidak percaya mari kita sama-sama berfikir dampak negatif yang didapat dari kesepakatan yang gagal ini dari pihak pertama yang mengajak untuk tukaran jadwal pengawasan, yakni adanya rasa bersalah dalam diri atas apa yang dilakukan dengan pihak kedua dikarenakan pada hari yang ditentukan tidak datang karena telah disepakati untuk diganti sudah barang tentu bahwa akan ada kesalah fahaman pasti terjadi walaupun tidak terlihat namun biasanya akan datang di saat-saat keadaan mulai terpojok, sikap tidak profesional di jadikan sebagai alasan untuk memperkuat reaksi dan penunjang dari penyelesaian masalah padahal sebelumnya ada kesepakatan antar kedua belah pihak.
Selain dampak diatas terdapat dampak tidak percaya kepada yang pengingkar kesepakatan yang telah di ambil merupakan tindakan yang harus di waspadai karena hal ini dapat mengancam akan tindakan selanjutnya, apabila ini di lakukan pada kesepakatan selanjutnya akan dapat merugikan sesuatu yang lebih besar lagi.
Ketidak percayaan lagi terhadap orang yang telah merusak kesepakatan akan terdapat cap yang tidak baik dan akan berdampak lebih besar dari apa yang telah diurakan tadi terlihat bahwa kedewasaan itu belum dapat di jadikan tolak ukur dari timbulnya atau dilihat dari usia atau umur, namun faktor penguasaan emosi juga menentukan tindakan kedewasaan itu sendiri.
Dalam suatu organisasi sikap kedewasaan ini sungguh sangat di butuhkan karena ini akan mempengaruhi manajemen dan keputusan-keputusan yang akan di ambil dan berdampak pada hasil.

sekian.
Proses pendewasaan diri pada manusia tidak terlepas pada pergaulan yang meliputi akan aspek komunikasi dan aspek yuridis namun pencarian jati diri berupa kedewasaan ini juga tidak terlepas pada kesabaran dalam menghadapi situasi dari sebuah kondisi yang mengharuskan untuk dapat segera berfikir sekaligus bertindak dalam menyelesaikan masalh yang dapat muncul atau datang tiba-tiba, hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa hidup manusia itu di kelilingi dengan polemik bermacam-macam masalah,
namun menariknya bahwa manusia itu sendirilah pangkal dari kedewasaan sesungguhnya.
Sebagai contoh ada seorang karyawan yang mencoba berkoordinasi atau pun kata lain yang lebih familiar lagi bahasa yang digunakan ialah bertransaksi untuk tukar menukar jadwal mengawasi suatu kegiatan, hal ini dilakukan agar karyawan yang belum bisa melaksanakan tugas tersebut bisa mengganti hari dengan cara tukar menukar jadwal antar karyawan, hal semacam ini sah-sah saja namun sebelumnya harus ada kesepakatan antar kedua belah pihak. tapi apa yang terjadi apabila kesepakatan itu dilanggar ??.
Apakah ini adalah sebuah masalah ?
Apakah wajar sebuah kesepakatan yang dilandasi akan azaz kepercayaan di hancurkan seketika ??

Hal semacam inilah yang akan menimbulkan masalah dan disini pula lah kedewasaan itu di perlihatkan, terkadang kejujuran dan kepercayaan yang di berikan tidak sebanding dengan hasil kesepakatan yang telah di lakukan antar dua orang atau lebih, jika kita fahami sekali lagi akan permasalahan di atas akan terdapat sebuah celah yang akan menghancurkan reputasi dari salah satu yang membuat kesepakatan bahkan tidak menutup kemungkinan orang-orang yang telah membuat kesepakatan itu sendiri. jika tidak percaya mari kita sama-sama berfikir dampak negatif yang didapat dari kesepakatan yang gagal ini dari pihak pertama yang mengajak untuk tukaran jadwal pengawasan, yakni adanya rasa bersalah dalam diri atas apa yang dilakukan dengan pihak kedua dikarenakan pada hari yang ditentukan tidak datang karena telah disepakati untuk diganti sudah barang tentu bahwa akan ada kesalah fahaman pasti terjadi walaupun tidak terlihat namun biasanya akan datang di saat-saat keadaan mulai terpojok, sikap tidak profesional di jadikan sebagai alasan untuk memperkuat reaksi dan penunjang dari penyelesaian masalah padahal sebelumnya ada kesepakatan antar kedua belah pihak.
Selain dampak diatas terdapat dampak tidak percaya kepada yang pengingkar kesepakatan yang telah di ambil merupakan tindakan yang harus di waspadai karena hal ini dapat mengancam akan tindakan selanjutnya, apabila ini di lakukan pada kesepakatan selanjutnya akan dapat merugikan sesuatu yang lebih besar lagi.
Ketidak percayaan lagi terhadap orang yang telah merusak kesepakatan akan terdapat cap yang tidak baik dan akan berdampak lebih besar dari apa yang telah diurakan tadi terlihat bahwa kedewasaan itu belum dapat di jadikan tolak ukur dari timbulnya atau dilihat dari usia atau umur, namun faktor penguasaan emosi juga menentukan tindakan kedewasaan itu sendiri.
Dalam suatu organisasi sikap kedewasaan ini sungguh sangat di butuhkan karena ini akan mempengaruhi manajemen dan keputusan-keputusan yang akan di ambil dan berdampak pada hasil.

sekian.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang santun

Comments

Popular Posts

Powered by Blogger.